PEREMPUAN DAN KESENJANGAN DIGITAL DI DALAM KELUARGA
Abstract
The rapid development of information and communication technology was given a new hope and advantages for their users. Therefore, people didn’t feel anxious to adopt a new technology. It is just, sometimes, the development occurred a side effect namely digital divide. Digital divide has a big chance to occurs when technology develop in rapid way. In Indonesia, digital divide could be seen from various form such as infrastructure, accesses, skills, behavior, and content. Digital divide was influenced by several factors. They are age, gender, education, and income. This research examines the digital divide among man (father) and female (mother) inside a family. Qualitative method was used by this research with case study as a research design. There are ten woman who are a sample of this research. The result shows that there is a digital divide among man and female. The gap related to motivation (female had less motivation in using digital technology), material (woman had less material than man), skills (most of female only had a operational skilss), and usage (female is a passive users). Pertumbuhan teknologi komunikasi informasi yang begitu cepat memberikan harapan baru serta manfaat bagi penggunanya. Sehingga, masyarakat tidak merasa ragu untuk mengadopsi setiap teknologi baru dilahirkan. Hanya saja, terkadang, pertumbuhan tersebut menimbulkan dampak negatif berupa kesenjangan digital. Semakin pesat perkembangan teknologi maka akan semakin memperbesar peluang terjadinya kesenjangan digital. Di Indonesia, kesenjangan digital dapat dilihat dari berbagai macam bentuk seperti kesenjangan infrastruktur atau perangkat, akses, keterampilan, perilaku, dan konten. Kesenjangan digital dipengaruhi oleh berbagai macam faktor personal seperti usia, gender, pendidikan, dan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesenjangan digital antara perempuan dan laki-laki (ibu dan ayah) dalam sebuah keluarga. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain studi kasus. Sampel yang digunakan sebanyak sepuluh orang dengan menggunakan teknik sampel purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan digital antara perempuan dan laki-laki. Kesenjangan tersebut terkait dengan motivasi (perempuan memiliki motivasi yang rendah), material (tingkat pendidikan dan pendapatan yang rendah membuat perempuan memiliki akses yang rendah ke teknologi digital), keterampilan (sebagian besar perempuan hanya sampai pada tahapan keterampilan operasional), dan penggunaan (perempuan merupakan pengguna pasif).Keywords: female, digital divide, family, qualitative, van dijk.