Paradigma Pendekatan Spiritual dalam Layanan Bimbingan dan Konseling di Lembaga Pendidikan Islam
Abstract
Peserta didik sebagai manusia yang sedang berproses tentu tidak bisa terlepas dari yang namanya problem. Berbagai konflik internal yang muncul dari dalam pribadi yang berujung pada munculnya Kenakalan remaja atau dalam istilah lain disebut juvenile delinquency tidak bisa terelakkan. Guru sebagai orang tua kedua turut andil dan bertanggung jawab terhadap munculnya problem tersebut. Munculnya perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa pada jenjang sekolah banyak kita temukan. Dari sinilah guru sebagai bagian dari lembaga pendidikan harus ikut andil menyelesaikan persoalan tersebut. Berbagai lembaga khususnya yang berlatar belakang Islam mulai mencoba menerapkan pendekatan-pendekatan Islam sebagai bagian dari proses konseling peserta didik. Amalan-amalan, wirid, kajian rutin keislaman serta berbagai pendekatan Islam terapan menjadi langkah utama bagaimana lembaga pendidikan membangun lingkungan dengan nilai nilai Islami yang mampu memberikan pengaruh psikis terhadap diri peserta didik. Dengan demikian Kenakalan remaja atau juvenile delinquency mampu diminamilir bahkan dihilangkan.