Potensi Pembangunan Pelabuhan Wisata Bahari Di Kabupaten Sorong
Abstract
Pemanfaatan destinasi pariwisata bahari di Indonesia hingga saat ini masih rendah. Hal ini dikarenakan masih belum optimalnya penyediaan dan pengembangan sarana, prasarana dan sistem transportasi yang ada khususnya di Indonesia bagian timur. Seperti halnya di Kabupaten Sorong yang banyak memiliki destinasi wisata bahari yang cukup banyak. Selain dikenal sebagai pintu masuk ke destinasi wisata Raja Ampat, Sorong juga dikenal memiliki destinasi wisata bahari lain, seperti Pulau UM, Pantai Mailan Makbon, Pantai Tanjung Kasuari dan lain-lain. Keterbatasan dermaga dan kurangnya kapal yang melayani ke destinasi wisata bahari tersebut masih menjadi alasan utama. Metode analisis menggunakan analisis SWOT dan deskriptif. Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa aktifitas kepelabuhanan di Sorong masih bergantung pada Pelabuhan Sorong dan belum ada pelabuhan/terminal/dermaga khusus yang melayani kegiatan wisata bahari. Oleh karena itu, dalam rangka pembangunan dan pengembangan pelabuhan untuk peruntukkan kegiatan wisata bahari dapat mempertimbangkan strategi yang telah dihasilkan menurut analisis SWOT diatas. Berdasarkan analisis SWOT, posisi pembangunan dan pengembangan pelabuhan wisata bahari di Sorong menempati kuadran III, dengan arti bahwa pembangunan dan pengembangan pelabuhan wisata bahari memiliki peluang yang sangat besar, tetapi di pihak lain memiliki kelemahan internal.