Analisa Penyediaan Kebutuhan Fasilitas Air Bersih Untuk Mendukung Rencana Pengoperasian Bandar Udara Baru Karawang
Abstract
Density Soekarno Hatta airport has exceeded the capacity of causing the government is trying to provide other airports mempu support aviation activities. Development of airports in Karachi is a top priority among several other areas, because these areas are located not too far to the center of government, industrial centers, and trade center of Indonesia, the Jabodetabek. In addition, with the availability of large tracts of land, the development plan to form an airport aerotropolis can be realized. Activity flight services at an airport can not be separated from the basic human needs for clean water. Planning jetting water at an airport is necessary to consider the estimated number of passengers, introduction and pickup, the estimated number of restaurants, and a mosque. From the analysis the use of quantitative methods in accordance with SKEP 347/XII/99, it can be concluded that the need to prepare the provision of clean water flow at least as much as 392,220 liters per day when the new airport in Karachi operation. Therefore, when the planned maximum speed economy by SKEP 347/XII/99 was 2.5 m /sec, the pipe diameter (d) what is needed is 15:48 cm.Keywords: discharge, diameter, flow velocity Kepadatan Bandar Udara Soekamo Hatta yang telah melebihi kapasitas menyebabkan pemerintah berusaha untuk menyediakan bandar udara lain yang mempu mendukung aktifitas penerbangan. Pembangunan bandar udara di Karawang merupakan prioritas utama diantara beberapa area yang lain, karena area ini berlokasi tidak terlalu jauh dengan pusat pemerintahan, pusat industri, dan pusat perdagangan Indonesia, yaitu Jabodetabek. Selain itu, dengan ketersediaan lahan yang luas, maka rencana pengembangan hingga terbentuk bandar udara aerotropolis dapat diwujudkan. Aktifitas pelayanan penerbangan di suatu bandar udara tidak lepas dari kebutuhan pokok manusia terhadap air bersih. Perencanaan pengaliran air bersih di suatu bandar udara ini perlu mempertimbangkan perkiraan jumlah penumpang, pengantar dan penjemput, perkiraan jumlah restaurant, dan mushola. Dari hasil analisis yang memanfaatkan metode kuantitif sesuai dengan SKEP 347 /XII/ 99, maka dapat disimpulkan bahwa perlu dipersiapkan penyediaan aliran air bersih minimal sebanyak 392.220 liter perhari apabila bandar udara baru di Karawang beroperasi. Oleh sebab itu bila direncanakan kecepatan maksimum ekonomis menurut SKEP 347 /XII/99 adalah 2,Sm / detik, maka diameter pipa (d) yang dibutuhkan adalah 15.48 cm. Kata kunci: debit, diameter, kecepatan aliran