Kinerja Dan Peramalan Pertumbuhan Angkutan Kereta Api Menggunakan Model Sarima

Abstract

Sektor transportasi sudah mulai mereformasi kelembagaan ekonominya dengan memisahkan antara regulator dan operator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja PT Kereta Api Indonesia tahun 2010-2013 serta untuk mengetahui laju pertumbuhan angkutan kereta api periode 2015-2019 denganmenggunakan model Sarima (0,1,0) (0,1,1)4. Selama periode 2010 sampai 2013 terjadi kenaikan pada pendapatan, beban pokok penjualan, laba bruto, beban usaha dan laba sebelum pajak, kecuali tahun 2012 pada komponen beban usaha. Pada tahun 2013, PT KAI menghasilkan pendapatan operasi sebesar Rp 8,60 triliun yang meningkat 23% dibandingkan dengan pendapatan tahun 2012. Laba sebelum pajak juga meningkat hingga 34% pada tahun 2013. Peningkatan pendapatan tercermin dari volume angkutan penumpang dan barang yang diangkut oleh kereta api. Pertumbuhan angkutan kereta api pada periode 2015-2019 diperkirakan antara 0,18 sampai 8,92 persen. Pertumbuhan angkutan kereta api berdasarkan skenario optimistik tahun 2015 sebesar 8,92 persen ; tahun 2016 sebesar 8,21 persen; tahun 2017 sebesar 7,75 persen serta tahun 2018 dan 2019 masing-masing sebesar 7,39 dan 7,10 persen. Pertumbuhan tersebut sangat tergantung kepada besarnya investasi yang dikeluarkan untuk sarana dan prasarana angkutan kereta api.