Kajian Pembangunan Pelabuhan Bagusa di Kabupaten Mamberamo Raya Provinsi Papua

Abstract

Keterbatasan fasilitas dan infrastruktur transportasi laut hampir terjadi di semua daerah Indonesia khususnya di daerah pedalaman Papua yang berlokasi di sungai-sungai. Kabupaten Mamberamo Raya merupakan kabupaten baru yang dimekarkan sejak tahun 2007 dari Kabupaten Induknya yaitu Kabupaten Sarmi. Potensi sumber daya alam yang dimiliki belum dapat dikelola dengan baik untuk memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan perekonomian daerah Mamberamo Raya secara khusus dan Papua secara umum. Melihat potensi sumber daya alam yang ada tidak mungkin dapat dikelola dengan baik jika tidak dimulai dengan menyiapkan fasilitas transportasi yang memadai dan terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan pembangunan Pelabuhan laut Bagusa di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Location Quotient (LQ) dan analisis pembobotan. Hasil kajian menunjukkan bahwa sektor basis dengan nilai LQ lebih besar 1 yang ada di kawasan hinterland Pelabuhan Bagusa, yaitu sektor pertanian, sedangkan sektor non basis dengan nilai LQ lebih kecil 1, yaitu sektor pertambangan dan penggalian. Kelayakan pembangunan Pelabuhan Bagusa dengan memperhatikan beberapa aspek kriteria, yaitu aspek lokasi, aspek teknis, aspek operasional, aspek prakiraan permintaan jasa angkutan laut, aspek kebutuhan pengembangan, aspek ekonomi, dan aspek lingkungan berdasarkan analisis pembobotan mendapat jumlah nilai sebesar 77%, sehingga pembangunan Pelabuhan Bagusa dinyatakan layak untuk dibangun. Selain alasan tersebut juga adanya rencana trayek tol laut 2018 akan singgah di Pelabuhan Sarmi dan Teba.