Strategi Optimal Peningkatkan Efisiensi di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Makassar dengan Menggunakan Discrete-Event Simulation
Abstract
Abstrak: Peran transportasi laut dalam sektor industri di Indonesia sangatlah penting, mengingat kondisi geografi yang dimiliki Indonesia, dimana bagian terbesar adalah laut dibandingkan dengan daratan. Berbicara mengenai transportasi laut, hal ini tidak akan lepas dari pembahasan elemen penting di dalamnya, yaitu pelabuhan, dimana pelabuhan memiliki peranan penting di dalam logistik maritim. Pada penelitian ini akan membahas mengenai strategi untuk mengurangirisiko antrian serta konsekuensi ekonomi terutama bagi pengelola terminal.Berdasarkan hasil simulasi yang dijalankan dengan menggunakan software Arena 14.0, yang mewakili aktivitas kapal dari waktu persiapan penyandaran, waktu persiapan loading/discharging waktu proses loading/discharging, waktu penyelesaian dokumen kargo dan kapal, dan waktu persiapan sailing/shiftingdiTBBM Makassar diperoleh bahwa dengan kondisi eksisting saat ini BOR untuk Jetty I adalah 72% dan Jetty II adalah 77% dengan demurrage per tahun adalah USD 5,740,866.00, kondisi ini mencerminkan kondisi yang melebihi dari batas ideal. Berdasarkan hasil analisa dapat diperoleh skenario kedua memberikan hasil yang optimum yang dapat menekan BOR untuk Jetty I adalah 51% dan Jetty II adalah 62%, serta mengurangi beban demurrage menjadi sebesar USD 2,311,669.00 atau penurunan sebesar 59.7% dari kondisi awal.Abstract : The role of sea transportation in the industrial sector in Indonesia is very important, given by the geographical coverage of Indonesia, which is ocean broader than its land. Discusing about sea transportion, it can not be separated from the discussion of the important elements, i.e. ports, where the port has an important role in maritime logistics. The purpose of this research is strategy to reduce the risk of queues as well as economic consequences, especially for terminal management. Based on simulations run using software Arena 14.0 representing activity start from berthing/unberthing, preparing of loading/ unloading, loading/ unloading process, carg/vessel document, and sailing/ shifting in TBBM Makassar obtained that the existing condition of BOR at jetty I calculation is 72% and jetty II is 77%, with demurrage per year is US$ 5,740,866.00, of which these conditions have exceeded the limits of the ideal conditions. From the analysis of simulation optimum scenarios concluded that the second scenario provides optimum results that can suppress conditions of BOR at jetty calculation is 51% and jetty II is 62%, and can minimize the total of demurrage to US$ 2,311,669.00 or a decrease of 59.7% from initial conditions.