Prosedur Pemeliharaan Landas Pacu (Runway) Bandar Udara SM. Badaruddin II. Palembang ( Mengacu Pada Prosedur Teknis)
Abstract
Maintenance activities of both runway rubber deposits and runway sweeper depending on the movement of aircraft at the airport, especially on the movement of aircraft on the runway (runway) were determined on the maneuvering area (manouvering area) is part of the airport used for take-off (take off) , landing, and move off the connecting (taxiway) by aircraft. SM.Badaruddin II Palembang airport has a long runway 3,000 meters with a thickness of 60 meters wide runway PCN 80. Implementation of the maintenance condition of the runway (runway) is done to improve the return characteristics of the runway roughness or roughness on the original condition according to the provisions stipulated in the ICAO, so that the aircraft does not slip out of the runway while landing and aircraft engines are not penetrated dirt and gravel stones, such as Sriwijaya Air plane skidded on landing at airport Adisutjipto Yogyakarta Analysis method using qualitative descriptive analysis approach in terms of aspects of facility cleaning rubber deposits and runway sweeper cleaning, maintenance and aspects of executive personnel and systems aspects airport runway maintenance procedures.Keywords: Maintenance Airport runway Kegiatan pemeliharaan landas pacu baik rubber deposit maupun runway sweeper tergantung dengan pergerakan pesawat udara di bandara khususnya pada pergerakan pesawat di landas pacu (runway) diantaranya ditentukan pada daerah manuver (manouvering area) yaitu: bagian dari bandar udara yang digunakan untuk tinggal landas (take off), mendarat (landing), dan bergerak di landas penghubung (taxiway) oleh pesawat udara. Bandara SM.Badaruddin II Palembang mempunyai panjang landas pacu (runway) 3.000 meter lebar 60 meter dengan ketebalan landas pacu PCN 80. Kondisi pelaksanaan pemeliharaan landas pacu (runway) dilakukan untuk meningkatkan kembali karakteristik tingkat kekesatan a tau kekasaran landas pacu pada kondisi semula sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam ICAO, agar pesawat udara tidak tergelincir keluar dari landas pacu ketika mendarat (landing) dan mesin pesawat tidak dimasuki kotoran dan batu krikil, seperti pesawat Sriwijaya Air tergelincir saat mendarat di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Metode analisis menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif ditinjau dari aspek fasilitas pembersihan rubber deposit, pembersihan runway sweeper, aspek personel pelaksana pemeliharaan dan aspek sistem dan prosedur pemeliharaan landas pacu bandara. Kata Kunci : Pemeliharan landas pacu Bandara