Studi Tingkat Kecelakaan Pesawat Terbang di Indonesia dari Tahun 1988-2012

Abstract

Kecelakaan adalah peristiwa diluar kemampuan manusia yang terjadi di dalam pesawat udara dari Bandar udara keberangkatan sampai Bandar udara tujuan dimana terjadi kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh gesekan atau sentuhan antara badan pesawat udara dengan orang yang mengalami kerugian atau terjadinya kerusakan struktural pesawat udara atau ada komponen pesawat udara yang perlu diganti atau pesawat udara hilang sama sekali. Pada penelitian ini akan dibahas masalah kecelakaan pesawat terbang yang terjadi di Indonesia selama kurun waktu 1988-2012 (per Agustus 2012). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisa karakteristik kecelakaan pesawat terbang yang terjadi di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif data sekunder dari laporan kecelakaan pesawat terbang yang dihimpun oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)  dan hasilnya dianalisa secara deskriptif. Gambaran komposisi karakteristik kecelakaan dari pengolahan data diketahui berdasarkan jenis kecelakaan pesawat terbang accident merupakan jenis kecelakaan yang paling banyak sebesar 77%, jenis operasi pesawat padaAircraft Operation Certificate (AOC) 121 merupakan jenis yang paling besar keterlibatannya yakni 45%, Jenis pesawat terbang terbanyak yang mengalami kecelakaan adalah pesawat terbang bertipe mesin baling-baling (propeller) sebesar 70%, dari aspek waktu paling sering terjadi kecelakaan pesawat terbang adalah pada pukul 06.00-11.59 (58%), persentase terbesar kecelakaan pesawat terbang terjadi pada hari Kamis sebesar (17,15%), sementara untuk bulan  tingkat kecelakaan tertinggi terjadi pada bulan Januari  serta Desember yakni sebesar 46 kejadian atau masing-masing sebesar (11,11%). Hasil analisa juga menunjukkan bahwa laju kecelakaan (rate of accident) tertinggi terjadi pada tahun 1997 sebesar 9,01, sedangkan laju kecelakaan (rate of accident) terendah terjadi pada tahun 2000 sebesar 1,11