Pemodelan Dinamik dan Peramalan Tarif Angkutan Pelayaran Curah Kering

Abstract

Pasar Tarif Pelayaran Curah Kering dikenal sebagai pasar yang berisiko tinggi dan bervolatilitas, hal ini dikarenakan banyaknya ketidak pastian yang mempengaruhi, mulai dari kondisi ekonomi dunia, politik, teknologi, hingga sensitivitas sentimen pasar, yang menarik untuk diteliti. Banyak penelitian telah dilakukan salah satunya adalah mengenai hubungan peramalan sebagai alat yang bisa mengurangi risiko ketidakpastian. Penelitian ini mencoba meramalkan indeks tarif angkutan pelayaran curah kering (BDI) menggunakan pemodelan sistem dinamik dengan menggunakan data variabel untuk periode 1991 sampai 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai pembentukan tarif angkutan di pelayaran curah kering dan kemudian atas gambaran tersebut dilakukan pemodelan untuk meramalkan tarif ke depannya. Sehingga diharapkan dengan adanya informasi mengenai tarif di masa depan akan memungkinkan bagi para pelaku industri untuk mengantisipasi volatilitas dan dapat meminimalkan risiko daripadanya. Regresi Linier, analisis deret waktu dan model dinamik permintaan/penawaran dibahas untuk mengidentifikasi metode yang tepat untuk meramalkan tingkat harga di pasar tarif. Setelah model diuji validitasnya, dua skenario yang menitikberatkan pada pertumbuhan kapal dijalankan guna meramalkan tingkat BDI dari tahun 2017 sampai 2020, dan hasilnya menunjukkan pada skenario dengan pertumbuhan armada kapal nol persen ternyata BDI sangat cepat kenaikannya, sedangkan pada skenario sedang dengan laju pertumbuhan armada kapal sekitar 6,93% per tahunnya menunjukkan bahwa BDI sulit mengalami kenaikan walaupun di tahun 2017 sempat naik 73% namun di tahun berikutnya kembali mengalami penurunan akibat pertumbuhan armada kapal yang tak sebanding dengan kenaikan jumlah permintaan yang hanya di kisaran 3,7% per tahunnya. Sehingga kesimpulannya adalah pertumbuhan armada kapal cukup penting dalam mempengaruhi fluktuasi BDI, dan kondisi BDI saat ini akan sulit naik dari level rendahnya jika ada tidak ada usaha dari para pemilik kapal untuk mengurangi jumlah armada yang ada di pasaran