Orientasi Baru Revitalisasi Angkutan Umum Perkotaan

Abstract

Kemajuan dan perkembangan wilayah sangat ditentukan oleh eksistensi moda transportasi. Kegagalan dari moda transportasi dalam melayani kebutuhan mobilitas manusia merupakan awaldari gangguan terhadap roda perekonomian, yang bermuara pada keterbelakangan, kemiskinan dan degradasi lingkungan suatu wilayah. Tulisan ini bertujuan untuk membedah penurunanperanan dari moda transportasi, terutama angkutan umum dalam mengakomodasi kebutuhan akan pergerakan penduduk perkotaan melalui pemahaman dan analisis tentang: (1) karakteristiktransportasi perkotaan, (2) karakteristik mobilitas perkotaan dan (3) orientasi baru revitalisasi moda transportasi angkutan umum perkotaan yang berbasis hasil pengkajian secara teoritis dan empiris dari kondisi tranportasi kota-kota di Indonesia secara umum. Hasil pembahasan dalam tulisan ini menunjukkan bahwa: (1) karakteristik transportasi perkotaan diwujudkan dengan sarana prasarana transportasi dan pusat aktivitas yang kompleks, dan penurunan daya dukung angkutan umum perkotaan akan mengakibatkan kerugian transportasi perkotaan dalam dimensi demografis, spasial dan dimensi manajemen, (2) karakteristik mobilitas perkotaan diwujudkan dengan tipe dan maksud perjalanan yang sangat bervariasi, dan penurunan daya dukung angkutan umum perkotaan akan mengakibatkan inefisiensi mobilitas perkotaan dalam dimensi lingkungan, sosial dan dimensijasa dan (3) orientasi baru revitalisasi moda transportasi angkutan umum perkotaan menekankan pada penggunaan paradigma human mobility, dengan pendekatan keruangan, kewaktuan dan kewilayahan melalui sistem antar-jemput serta dengan mempertimbangkan keseimbangan demand (faktor karakteristik penumpang) dan supply (faktor kenyamanan) dalam sistem transportasi angkutan umum perkotaan. Hal ini merupakan pondasi awal di dalam mewujudkan sistem transportasi perkotaan yang berkelanjutan, dan mewujudkan pembangunan kota yang humanis.