Optimalisasi Jaringan Logistik Udara Di Pegunungan Tengah Provinsi Papua Berdasarkan Aanalisis ANT Colony System

Abstract

Pola jaringan transportasi logistik di Provinsi Papua masih memiliki tantangan yang besar. Berbagai faktor penyebabnya diantaranya keterbatasan jaringan prasarana dan pelayanan transportasi, pola penyebaran penduduk yang terpencar-pencar, kondisi geografi, topografi serta cuaca. Tujuan penelitian ini adalah analisis pola distribusi logistik udara di Pegunungan Tengah, dan rute pelayanan angkutan barang yang efektif berdasarkan model ant colony system. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu analisis pola distribusi dan rantai pasok, analisis prediksi permintaan muatan barang, dan analisis Jaringan Distribusi dengan pendekatan Ant Colony System (ACS). Hasil analisis menunjukkan bahwa saat ini distribusi logistik di wilayah selatan Provinsi Papua masuk melalui Pelabuhan Pomako Timika, kemudian melewati tahap bongkar muat dan diangkut ke Bandar Udara Mozes Kilangin menggunakan transportasi darat. Barang tersebut diangkut melalui transportasi udara dengan menggunakan pesawat perintis jenis twin otter, pilatusdan caravanke wilayah Pegunungan Tengah. Kebutuhan muatan barang di Pengunungan Tengah rata-rata sebesar 413.531 kg per bulan. Angkutan udara eksisting berupa penerbangan perintis di nilai sudah tidak efisien karena biaya yang dibutuhkan sangat mahal mencapai Rp. 24.000 – Rp. 35.000 per kg. Ditemukan 3 jaringan yang cocok untuk diterapkan yaitu: Rute 1 : Timika  Tigi  Paniai Timur  Homeyo Biandoga  Supaga  Timika, Rute 2 : Timika  Ilaga  Beoga  Agadugume Doufu  Wangbe  Sinak  Timika, dan Rute 3 : Timika Mapenduma  Keeyam  Dekai  Timika.