EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM PERIKLANAN MENURUT PANDANGAN ISLAM

Abstract

Perempuan menduduki posisi sekunder tampak dalam jurnalistik televisi terutama melalui saluran iklan. Jumlah karyawan laki-laki yang mengelola siaran televisi jauh lebih banyak daripada karyawan perempuan. Bahkan jika terdapat karyawan perempuan tidak memengang peranan penting yang menentukan kebijakan penerbitan atau penyiaran, penyajian berita, feature dan opini. Dalam iklan komersial pandangan hegemoni laki-laki secara otomatis akan menjadikan perempuan dan daya tarik seksual mereka sebagai objek sehingga ekploitasi sukar untuk dihindari. Terjadinya penyimpangan periklanan seperti menampilkan perempuan dengan pakaian minim, itu diluar konsep dasar dan tatalaksana periklanan yang sesungguhnya. Hal itu karena mengejar keuntungan semata akibat dari persaingan media yang ada dalam meningkatkan ekonomi perusahaan. Sesuai dengan fungsinya, media mampu memberikan pendidikan, menghibur dan mempengaruhi kehidupan masyarakat. Media sebagai penjaga atau pengawal kebenaran, televisi menjalankan fungsinya untuk melakukan sosial control terhadap kesalahan yang terjadi di masyarakat. Berdasarkan kajian Islam bahwa periklanan sebagai sarana penyampaian informasi dapat menyebarkan pesan-pesan dakwah untuk setiap kalangan berupa informasi yang positif. Adapun informasi tersebut seperti informasi perdagangan, pendidikan, kesehatan dan informasi penyiaran agama Islam dan sebagainya. Dari fakta yang ada menunjukkan bahwa arus informasi global hampir seluruhnya tidak seimbang, lebih banyak datang dari budaya barat ke budaya Islam termasuk dalam hal periklanan. Keyword: Eksploitasi,Women, Advertising, Islam