PENGEMBANGAN SENSOR KREATININ MELALUI MODIFIKASI MEMBRAN NYLON DENGAN MOLECULARLY IMPRINTED POLYMER
Abstract
Abstrak. Telah dilakukan penelitian tentang pengembangan sensor kreatinin melalui modifikasi membran nylon dengan molecularly imprinted polymer (MIP). Penelitian ini bertujuan untuk mempreparasi membran nylon MIP-kreatinin dan mengkaji performa membran nylon MIP-kreatinin pada analisis kreatinin sampel latih. Penelitian ini diawali dengan modifikasi membran nylon dengan polimerisasi MIP menggunakan monomer crosslinker MBAA, monomer fungsional AMPSA dan kreatinin sebagai template. Membran nylon MIP-kreatinin yang terbentuk kemudian dikarakterisasi menggunakan instrumen Fourier Transform Infrared (FT-IR) dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Membran nylon MIP-kreatinin tersebut diaplikasikan dalam sel sensor resistansi untuk analisis kreatinin. Performa membran MIP dikaji brdasarkan respon sensor terhadap berbagai variasi konsentrasi kreatinin dan keberadaan NaCl sebagai interferensi dalam larutan sampel. Hasil analisis FTIR menunjukkan bahwa preparasi membran nylon MIP kreatinin telah berhasil dilakukan dilihat dari munculnya spektra karakteristik untuk vibrasi C=O dari kreatinin (1692 cm-1) pada membran nylon MIP sebelum diekstraksi dan kembali turun setelah diekstraksi, terbentuknya polimer terlihat dari hilangnya puncak sera-pan pada bilangan gelombang 3038 cm-1 yang merupakan vibrasi stretching dari =C-H untuk monomer AMPSA. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa proses pelapisan membran nylon dengan MIP-kreatinin telah berhasil dil-akukan. Uji performa sensor menunjukkan bahwa respon sensor terhadap berbagai variasi konsentrasi sampel latih bersifat logaritmik dan memiliki rentang kerja (daerah linier) pada konsentrasi 0-5 ppm. Membran nylon MIP-kreatinin memiliki performa yang lebih baik daripada membran nylon tanpa modifikasi dengan nilai linieritas R2 sebesar 0,9592; limit deteksi 1,2066 ppm dan limit kuantifikasi 4,0221 ppm untuk membran nylon MIP kreatinin sedangkan membran nylon tanpa modifikasi memiliki nilai linieritas R2 0,8799; limit deteksi 2,1607 ppm dan limit kuantifikasi 7,2044 ppm.