METODE PAIRED ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBAHASA JAWA RAGAM KRAMA

Abstract

AbstractLearning Javanese is a challenge for students from both inside and outside Java (foreign speakers). The purpose of this study was to improve the ability to speak Javanese language using the Paired Role Playing method. This classroom action research uses the Kemmis and Mc.Taggart model which consists of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The subjects of this study were students of class X IPS 1 Muhammadiyah 2 High School Yogyakarta, with 30% of students coming from outside Java. Data collection techniques use observation, tests, and documentation. Data analysis was performed with qualitative and quantitative descriptive analysis techniques. In pre-action, 75% of students did not complete learning, because they were still "sasar-susur" in using Javanese-style vocabulary according to the Java language. After the action was taken, there was an increase in activity which was marked by the number of students who were more active in using Javanese with playing roles without reading the script, and could improvise. The improvement of students' speaking skills can be seen in the aspects of intonation, pronunciation of words (from what was originally "sasar-susur", to be in accordance with the spelling of the Javanese language), fluency of speech, and compatibility. The improvement can be seen based on the mean skill level which was originally 30% to 70% in cycle I. While in cycle II, classically students' skills increased by 85%. Keywords: Paired Role Playing Method, Speaking Skills Variety Krama AbstrakPembelajaran bahasa Jawa menjadi tantangan bagi siswa yang berasal dari dalam maupun luar Jawa (penutur asing). Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jawa krama menggunakan metode Paired Role Playing. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc.Taggart yang terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 1 SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, dengan jumlah 30% siswa berasal dari luar Jawa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.  Pada pra tindakan, 75% siswa tidak tuntas dalam pembelajaran, karena masih “sasar susur” dalam memilih kosakata. Setelah dilakukan tindakan, terjadi peningkatan aktivitas yang ditandai dengan banyaknya siswa yang lebih aktif dalam menggunakan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguh, bermain peran dengan tanpa membaca naskah, dan dapat melakukan improvisasi. Peningkatan keterampilan berbicara siswa terlihat dalam aspek intonasi, pelafalan kata (dari yang semula masih “sasar-susur”, menjadi  sesuai dengan pakem bahasa Jawa), kelancaran berbicara, dan kesesuaian penggunaan kata terhadap mitra tutur. Peningkatan dapat dilihat berdasarkan rerata nilai keterampilan yang semula 30% menjadi 70% pada siklus I. Sedangkan di siklus II, secara klasikal keterampilan siswa mengalami kenaikan sebesar 85%. Kata Kunci: Metode Paired Role Playing, Keterampilan Berbicara Ragam Krama