SPIRITUALISME RATU KALINYAMAT: MENELUSURI KEARIFAN LOKAL TRADISI BARATAN DI DESA KRIYAN KALINYAMATAN JEPARA
Abstract
Ratu Kalinyamat memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sosial budaya keagamaan di Jepara, yakni ketika ia menjadi penguasa pada masanya. Salah satu peran ratu Kalinyamat adalah pendirian masjid Mantingan dan makam Jirat yang pada akhirnya melahirkan tradisi Baratan. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi Baratan yang dilestarikan masyarakat Desa Kriyan Kalinyamatan Jepara. Kajian ini tergolong riset kualitatif, di mana data penelitian diperoleh melalui obsevasi, wawancara, dan studi dokumen. Temuan dalam penelitian ini: Pertama, Ratu Kalinyamat adalah putri Sultan Trenggana yang diangkat sebagai penguasa wanita pada abad XVI di Jepara. Kedua, asal usul tradisi Baratan dilakukan sebagai bentuk penghormatan warga Kalinyamatan kepada Ratu Kalinyamat. Ketiga, spiritualisme Ratu Kalinyamat kaitannya dengan tradisi Baratan adalah bahwa masyarakat Kalinyamatan setiap tahun menyelenggarakan selamatan (doa bersama), ziarah ke makam Ratu Kalinyamat, salat berjamaah di masjid atau musala, dan melakukan arak-arakan oncor (pawai).