MERAWAT KERUKUNAN DENGAN KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan kearifan lokal Muna yang telah diimplementasikandalam menciptakan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Muna. Adapun permasalahan dalampenelitian ini adalah bagaimana operasionalisasi kearifan lokal dalam merawat kerukunan umat beragamadi kabupaten Muna? Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif untuk mendeskripsikanoperasionalisasi kearifan lokal Muna dalam membangun kerukunan umat beragama. Dari hasil temuanpenelitian didapatkan bahwa operasionalisasi kearifan lokal dalam membangun kerukunan umatberagama di kabupaten Muna dilakukan melalui pendekatan kultural dan struktural serta difungsikansebagai alat kuratif maupun preventif dari segala potensi yang merusak kerukunan umat beragama dikabupaten Muna. Terdapat beberapa kearifan lokal Muna yang secara fungsional cukup efektif dalammerawat suasana kerukunan di Muna. Yaitu; budaya gampola atau gotong-royong, tarian modure danlinda’, serta pesan-pesan bijak dari kabali seperti dapo Moa Moa Sioho (saling mengasihi satu sama lain),dapo angka angkatau (saling menghormati satu sama lain), dapo mo moologho (saling tolong menolongsatu sama lain), dapo adha adhati (saling menghargai satu sama lain), dan dapo pia piara/dapo bhinibhinikuli (saling asah, saling asih, saling asuh, saling tenggang rasa satu sama lain).