FAHAM THEOLOGI DAN KAITANNYA DENGAN ETHOS KERJA PENGUSAHA MUSLIM DI UJUNGPANDANG

Abstract

Pada masa lampau di Nusantara ini,dikenal adanya istilah 5 (lima) "S" singkatandari : Saudagar, Saudara, Syahbandar, Sufi,dan Sastrawan. Istilah tersebut melahirkanpola-pola interaksi sosial di kalangan masyarakatMuslim maupun masyarakat nonMuslim. Kehadiran para Saudagar Muslimdi bumi Nusantara ini, dimungkinkan berperanganda. Disatu sisi mereka secaraprofesional berperan sebagai pedagang, danpada sisi lain mereka berperan mengembangsuatu missi (Dakwatul Islamiyah). Padamasa kini di Ujungpandang sebutan Saudagardigantikan oleh sebutah Pengusaha. Merekaada pada kategori golongan Perusahaan/-Perdagangan Besar, Perdagangan Menengah,dan Perdagangan Kecil. Dalamorganisasi professi mereka tergabung dalam :KADIN (Kamar Dagang Indonesia), HIPMI(Himpunan Pengusaha Muda Indonesia),GAPENSI (Gabungan Pengusaha NasionalIndonesia), dan Perhimpunan Pengusaha danPedagang Kecil. Baik pada masa lampaumaupun di masa kini, kondisi kemitraanantara golongan aqniya (hartawan) dengangolongan umara' (Pemerintah) harmonis, atasdasar prinsip ukhuwah dan prinsip ta'awun.Namun sampai kini belum ada suatu penelitianyang mampu mengungkap tentang ethoskerja yang dimiliki para pengusaha (Saudagar)muslim di masa lampau kaitannyadengan faham theologis yang mereka anut.