PENDIDIKAN BERKEADILAN GENDER (Belajar dari Pemikiran Emansipasi Qasim Amin) Gender Equitable based Education (Learning from the emancipation thought of Qasim Amin)
Abstract
Islam mengakui adanya pendidikan berkeadilan gender karena pada dasarnya dalam Islam, pengetahuanadalah suci dan mencari atan menuntutnya adalah hak dan kewajiban bagi siapa saja (pria dan wanita)tanpa perbedaan. Tulisan ini mengkaji tentang pendidikan berkeadilan gender perspektif Islam menyorotipemikiran emansipasi Qasim Amin. Qasim Amin adalah salah seorangyang consent dalam dunia pemikirandan pembaruan Islam, melalui konsep emansipasi wanitanya ia menekankan perlunya peremption untukmendapatkan pendidikan setara dengan laki-laki. Hal ini didasarkan pada pengembangan historistasIslam itu sendiri yang tidak menafikan peran perempuan dari waktu ke waktu. Di bidang pendidikan, diamengatakan bahwa tertinggalnya perempuan dalam pendidikan menyebabkan tertinggalnya bangsa darikemajuan, hal ini dikarenanakan penduduk suatu negara sekitar 50% adalah perempuan dan bagaimanamungkin perempuan bodoh dapat mendidik anak-anak mereka. Ini berarti bahwa kemajuan suatu bangsaterletak pada tingkat pendidikan warganya, khususnya perempuan karena perempuan lebih banyakwaktunya untuk mendidik, melatih dan membentuk karakter anak menjadi pemimpin masa depan bangsa