BERTAHAN MELALUI PERBUDAKAN: Sejarah Alternatif Tanah Merah
Abstract
Pergeseran politik dari rezim orde baru ke era reformasi pada dasarnya telah memberi ruang gerak lebihluas kepada ilmuwan sosial terutama sejarawan untuk melakukan berbagai penelitian, termasuk temapenelitian yang secara politik sensitif pada masa orde baru. Sejarah tahanan politik yang dilihat dariberbagai perspektif di berbagai daerah mulai mendapat perhatian dan pelan-pelan menjadi alternatifdari sejarah orde baru cendrung militeristik. Sejarah dari mereka yang tidak memiliki sejarah (peoplewithout history) pada masa orde baru telah mendapat ruang di era reformasi. Tukisan ini mencobamenganalisis sejarah alternatif Tanah Merah (Mongcongloe, Sulawesi Selatan). Melalui pengalamansehari-hari (daily experiences) masyarakat tahanan politik dalam kamp pengasingan yang mencobabertahan hidup di bawah perbudakan militer, artikel ini menangkap trayektori sejarah dari prosesdialektika antara kontrol militer orde baru di kamp tahanan Tanah Merah dengan respon yang diberikanoleh masyarakat tahanan politik selama 1965-1978. Ada interelasi hubungan yang dinamis, berfluktiatif,saling memberi pengaruh dari satu periode ke periode lainnya antara kontrol militer dengan responmasyarakat tahanan politik.