PERANAN ULAMA DAN AROISTOKRAT DALAM TRADISI TULIS DAN PRODUKSI TEKS ASSIKALAIBINENG DAN TEKS KHALWATIAH DI SULASEWISI SELATAN
Abstract
Tulisan ini membincangkan peranan ulama Khalwatiah dalam tulis dan produksi teks Assikalaibineng. Sumber data utama adalah delapan naskah Assikalaibineng yang dikaji menurut pendekatan kodikologis.. Hasil kajian menunjukkan bahwa arketif teks Assikalaibineng termasuk ajaran fiqih dan tasawuf bersumber dariĀ Syekh Yusuf, yang kemudian dikembangkan oleh muridnya bernama Syekh Rappang. Selaras dengan perjalanan waktu, teks-teks Assikalaibineng kemudian banyak digiatkan penulisannya oleh ulama-ulama khalwatiah dan kalangan aristokrat Bugis. Dari segi sejarahnya, penulisan teks-teks Assikalaibineng berawal abad ke-17, kemudian berlanjut hingga memasuki abad ke-20. Oleh karena bahan naskah yang tidak dapat bertahan lama hingga ratusan tahun, maka arketif Assikalaibineng tidak dapat dijumpai lagi, selain disebabkan pula karena sistem penyalinannya yang bersifat kreatif dimana setiap penyalin melakukan modifikasi teks dari sumber salinannya. Modifikasi yang menambah-nambah teks serta sering menempelkan teks-teks yang lain. Akibatnya, wujud teks Assikalaibineng yang dijumpai hari ini sangat beragam dan tidak adanya kesamaan secara utuh antara teks yang satu dengan teks yang lain. Itulah sebabnya teks-teks Assikalaibineng yang ada sekarang ini tidak dapat pula dipertautkan hubungan kekerabtan dan penyalinannya.