PEMBERDAYAAN KELUARGA BERBASIS MASJID PADA MASYARAKAT SAMIN DI JEPANG MARGOMULYO BOJONEGORO

Abstract

Abstract: Samin community is a group of people who embrace the teachings of Saminisme. Doctrine Society Samin community in Jepang hamlet, Margomulyo village, Bojonegoro district is one of the descendants of the followers of the teachings of Samin Surosentiko. Issues raised in devotion is less than optimal utilization of the potential for al-Huda mosque as a place of social activities. A Form of assistance is by pushing mosque staff along with administrator and PLKB technicians using the mosque as a place of formation and development of a cadre of family resilience. The strategy of  this assistance is by the using research methods with the community (CBR). The Steps of mentoring  are inculturation, mapping (both of geographical and social mapping), participatory community organizing, FGD, and action programs  in the form of BKB, BKR and BKL. Output in the empowerment of this mosque is to form BKB, BKR, and BKL group and to increase skills of propulsion of the tribina  groups as a counselor.Keywords: Samin community, family empowerment, potential mosques Abstrak: Masyarakat Samin adalah sekelompok masyarakat yang menganut ajaran Saminisme. Ajaran Masyarakat Masyarakat Samin di dusun Jepang, desa Margomulyo, kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu dari sekian keturunan pengikut ajaran Samin Surosentiko. Permasalahan yang diangkat dalam pengabdian adalah kurang optimalnya pemanfaatan potensi masjid al-Huda sebagai tempat kegiatan sosial kemasyarakatan. Bentuk pendampingan yang dilakukan adalah dengan mendorong takmir masjid beserta pengurusnya dan penyuluh PLKB menggunakan masjid sebagai tempat pembinaan dan pengembangan kader ketahanan keluarga. Strategi yang digunakan dalam  pendampingan ini menggunakan metode penelitian bersama masyarakat (CBR). Langkah-langkah pendampingan yang dilakukan dalam pengabdian ini melalui inkulturasi (pembauran kepada masyarakat secara langsung), mapping (baik mapping geografis dan sosial untuk memetakan kondisi fisik dan sosial masyarakat dampingan), pengorganisasian masyarakat secara partisipatif, FGD, dan melakukan aksi program dengan mendorong keterlibatan masyarakat dalam kegiatan partisipatoris bersama masyarakat Samin dengan membentuk kelompok untuk program kegiatan BKB, BKR dan BKL. Output dalam pemberdayaan masjid ini adalah membentuk kelompok BKB, BKR dan BKL serta meningkatnya keterampilan tenaga penggerak kelompok tribina sebagai konselor.Kata kunci: masyarakat Samin, pemberdayaan keluarga, potensi masjid