MENELITIDIANTARA DESINGAN PELURU, ASAP, AIR MATA, DAN RERUNTUHAN Penelitian Sosial di Daerah Konflik dan Pasca Bencana
Abstract
Penelitian sosial di daerah konflik atau daerah yang baru dilandabencana, tidak bisa dilakukan seperti penelitian sosial di daerah'normal', terhadap komunitas 'normal', untuk menjawabpenelitianyang 'normal'. Baikkendala waktu, maupun sipeneliti, sendiri ataupunbersama team-nya, kadang-kadang harus bergerak cepat, tanpa mintaizin atau tanpa menempuh semua birokrasi penelitian yang diwajibkanoleh negara atau kekuatan-kekuatan politik yang berkuasa di daerahitu.Kendati demikian, penelitian sosial di daerah konflik atau dalamsituasi pasca bencana, tetap menghendaki penelitian ilmiah (scientificrigour) dijaga. Di daerah konflik, secara khusus, peneliti harusmenjaga agar dia sendiri tidak digerogoti oleh prasangka-prasangkayang mungkin masih diidap oleh pihak yang diteliti. Makanya, dalamtulisan singkat ini, penulis pertama-tama akan menguraikan berbagaibias yang sering dihadapi, atau yang menghinggapi, peneliti di daerahkonflik, seperti Poso, atau daerah yang baru saja menghadapi bencanaalam yang luar biasa, seperti Aceh. Sesiidahnya, penulis akanmengajukan saran-saran untuk mengatasi berbagai jebakan itu.