SINTESA TASAWUF AKHLAKI DAN FALSAFI DALAM TEKS AL-MANHAL

Abstract

Hal yang sudah menjadi kesepakatan para peneliti bahwa corak tasawuf yang berkembang di Nusantaradibagi kepada dua kelompok besar; yaitu tasawuf dengan model akhlaki dan tasawuf dengan corak falsafi.Adapun tasawuf dengan corak akhlaki adalah aliran tasawuf yang lebih berorientasi kepada intensitasamaliyah dan lebih bertujuan dalam rangka pembentukan akhlak mulia bagi pengikutnya. Sementaratasawuf dengan corak falsafi adalah aliran tasawuf yang lebih identik dengan pemikiran-pemikiranfilosofisnya terutama konsep-konsep tentang Tuhan, makhluk, pencipataan semesta dan sebagainya.Kedua aliran tasawuf ini seakan tidak pernah menemukan titik temu dan kesamaan bahkan sejarahberdarah pernah ditorehkan akibat rivalitas keduanya. Apa yang terjadi dan dialami Hamzah Fanshuridan pengikutnya di Aceh ataupun Syaikh Siti Jenar di Jawa adalah fakta sejarah yang membuktikan betapakuatnya rivalitas kedua ajaran ini. Akan tetapi, naskah al-Manhal karya Syaikh Isma’il al-Minangkabawiternyata memberikan fakta berbeda di mana ajaran tasawuf akhlaki dan falsafi bisa bersatu di Nusantara.Melalui kitab al-Manhal ini Syaikh Ism’ail al-Minangkabawi mencoba melakukan sintesa antara konsepakhlaki dan falsafi dalam bungkus ajaran tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah.