KONSTRUKSI RITUAL IBADAH HAJI PADA MASYARAKAT SEKITAR GUNUNG BAWAKARAENG KAB. GOWA

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang “Konstruksi Ritual Ibadah Haji pada Masyarakat sekitar Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi. Berdasarkan penelitian ditemukan dua versi yang muncul sekaitan dengan pelaksanaan ritual haji Gunung Bawakaraeng, pertama; terdapat kelompok yang menganggap bahwa mereka tidak melaksanakan ritual haji dan tidak mengakui pandangan orang luar yang menganggap mereka melaksanakan ibadah haji, karena melaksanakan ritual pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan ibadah haji di Mekah. Kelompok ini juga tidak mengakui gelar haji yang diberikan kepada mereka. Kedua; terdapat kelompok lain yang memang memiliki keyakinan bahwa mereka naik ke puncak Gunung Bawakaraeng itu adalah melaksanakan ibadah haji. Kelompok ini meyakini bahwa Gunung Bawakaraeng lebih mulia dibanding dengan Mekah. Kelompok ini juga tidak menganggap sesuatu yang salah, jika mereka diberi gelar Haji Bawakaraeng dari masyarakat luar