RELASI SOSIAL MAJELIS MUJAHIDIN DALAM KONSTELASI KEBANGSAAN

Abstract

Pasca reformasi 1998 di Indonesia, banyak bermunculan gerakan maupun pemikiran keagamaan yang memainkan peran dominan dalam isu-isu nasional, baik yang bercorak liberal, moderat  sampai bercorak radikal.  Salah satu gerakan yang muncul adalah Majelis Mujahidin. Penelitian kualitatif deskriptif ini dilakukan dengan metode wawancara, dokumentasi dan observasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana latar belakang berdiri, (2) relasi dengan masyarakat dan (3) sikap dan pandangan Majelis Mujahidin dalam konstelasi kebangsaan. Hasil penelitian ini adalah: pertama, Majelis Mujahidin di deklarasikan pada penutupan konggres Mujahidin tanggal 7 Agustus 2000 di Yogyakarta. Majelis Mujahidin bersifat aliansi menginginkan penerapan syariat Islam pada lembaga negara Kedua, Majelis Mujahidin terbuka bekerja sama dengan kelompok agama ataupun tokoh-tokoh lain. Ketiga, Majelis Mujahidin memandang kontitusi yang benar adalah seperti dirumuskan pendiri bangsa dengan piagam jakarta di dalamnya. Menyikapi hal ini Majelis Mujahidin membuka cara-cara dialog dalam perjuangannya dengan menawarkan solusi pemecahannya.