POLITISASI IDEOLOGI DALAM LINTASAN SEJARAH
Abstract
Een Kwestie Van Macht (persoalan kekuasaan) karya Anthony Van Kampen, mengisahkan riwayat dr. l.j.a. schoonheyt yang mengalami perubahan nasib yang drastis akibat politisasi ideologi setelah menulis bukunya boven digoel.. dokter ahli penyakit tropis di tanah jajahan Hindia belanda yang berkarier gemilang, dihormati serta hidup mapan ini, menjadi tahanan politik tanpa prosedur yang normal. ia ditawan sejak 1940 dan saat belanda menyerah di tahun 1942, diberangkatkan ke Suriname, dan baru dibebaskan kembali tahun 1946. penuh perjuangan dan untuk waktu yang lama, schoonheyt mengusahakan rehabilitasi namanya. Chalid Salim, adik agus salim, yang berjuang untuk kaum tertindas dan dibuang belanda mengalami nasib yang tak jauh berbeda. nasib dan perlakuan penahanan sebagai dampak politisasi ideologi juga dialami banyak orang di tahun 1965 dengan pecahnya g30s. ada yang memang bersimpati dan aktif dalam organisasi politik pki, namun ada juga yang hanya mendaftar dalam suatu organisasi berorientasi komunis untuk mengikuti kegiatan seni menyanyi atau menari. ini nyata dari kesaksian dalam acara Kick Andy Show tanggal 3 mei 2019 yang menginterviu ibu-ibu mantan tapol yang menjadi korban penahanan tanpa prosedur pengadilan. mereka masih mengharapkan rehabilitasi nama mereka. di masa kini istilah politisasi ideologi kembali terdengar. pihak yang ditangkap merasa dizalimi dan menuduh penguasa melakukan kriminalisasi. sebaliknya pihak penguasa menyatakan menjalankan kewajibannya sesuai prosedur hukum yang berlaku. melalui metode heuristik dan analisis wacana peristiwa-peristiwa ini akan direkonstruksi dan dianalisis dimana akan diperlihatkan betapa kondisi politik dan kebijakan penguasa, dipengaruhi rumor media, dapat membuat sejumlah orang tak bersalah menjadi korban politisasi ideologi.