METODOLOGI TAFSIR ALQURAN BERBAHASA BUGIS KARYA AGH MUHAMMAD ABDUH PABBAJAH
Abstract
Tulisan ini membahas profil metodologi tafsir Alquran al-Karim berbahasa daerah Bugis karya AGH(Anre Gurutta Haji) Muhammad Abduh Pabbajah. Tafsir tersebut menjadi penting bukan hanya karenapenulisnya salah seorang ulama besar di Sulawesi Selatan (yang biografinya masuk dalam EnsiklopediIslam), melainkan secara akademik, metodologi yang ditempuhnya memiliki kekhasan yangmembedakannya dengan umumnya metodologi yang ditempuh para mufassirin, baik mutaqaddiminmaupun mutaakhkhirin. Salah satu yang menonjol dari kekhasan itu ialah sistematikanya yang dimulaidari Juz 30-Juz ‘Amma (yang biasa distilahkan dengan Alquran Kecil) ke Juz 1 sampai 29 (yangbiasa diistilahkan dengan Alquran Besar). Dalam hal kekhasan itu sendiri pun, ditafsirkannya secarasedemikian mudah untuk dipahami oleh masyarakat (umat Islam suku Bugis). AGH MuhammadAbduh Pabbajah menempuh seperti itu-dalam arti-dengan lebih mendahulukan Juz ‘Amma denganpertimbangan, surah-surah dalam Juz ‘Amma lebih sering dijadikan oleh masyarakat muslim sebagaipappanguppu dalam salat. Di samping itu, kandungan surah-surah dalam Juz ‘Amma adalah berkenaanmasalah teologi sebagai ajaran agama yang prinsipil.