Konstruksi At-Tas’īr Al-‘Adl dalam Dialektika Pemikiran Ibnu Taimiyah dan Ibnu Khaldun

Abstract

Bisnis modern merupakan realitas yang amat kompleks. Banyak faktor turut mempengaruhi dan menentukan kegiatan bisnis, antara lain faktor organisatoris-manajerial, faktor ilmiah-teknologis dan faktor politik-sosial-kultural. Kompeleksitas bisnis tidak bisa dipahami secara terpisah dari masyarakat yang dalam diri masyarakat itu sendiri terdapat struktur yang kompleks. Dalam konsep Islam, penentuan harga dilakukan oleh kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. Pertemuan keduanya harus didasarkan dan terjadi atas asas rela sama rela, tidak ada pihak yang terpaksa, tertipu atau adanya kekeliruan objek transaksi dalam melakukan transaksi barang tertentu. Bila terjadi hal-hal demikian, maka struktur dan atribut pasar akan menjadi tidak stabil dan berakibat vatal bagi keberlangsungan sistem ekonomi. Jalannya mekanisme pasar sangat mempengaruhi ketentuan harga normal. Peningkatan permintaan cenderung menimbulkan upaya menaikkan harga dan mendorong produsen memperbanyak produksi, namun jika kemampuan produsen dalam menyediakan barang meningkat dan permintaan menurun, maka harga akan turun. Harga seimbang menjadi kondisi terbaik dalam keberlangsungan mekanisme pasar, namun realisasi dari harga normal dan seimbang menjadi kajian penting dalam literasi pemikiran para tokoh seperti Ibnu Taimiyah dan Ibnu Khaldun. Kajian ini berupaya mengekplanasi dan mendeskripsikan gagasan dua tokoh besar pada bidang ekonomi Islam agar bisa menjadi standar dan acuan dalam merealisasikan Al-Tas’īr Al-‘Adl yang sesuai dengan konsep ekonomi Islam.