KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIA: ANTARA ADAB DAN INTELEKTUAL

Abstract

Pendidikan di Indonesia meluncurkan pendidikan karakter, yaitu pendidikan yang bertujuan untuk membangun karakter siswa untuk menjadi intelektual yang beradab. Tapi itu menjadi anomali, karena pada kenyataannya para siswa terkadang meremehkan gurunya. Ini berarti bahwa disini pendidikan Indonesia belum menemukan formula yang tepat untuk konsep ini. Berbeda dengan konsep pendidikan Islam, dimana pendidikan Islam lebih komprehensif dalam membentuk karakter siswa, yaitu melalui penguatan semangat keimanan dan adab mereka. Dengan kata lain, dalam literatur sejarah kurikulum pendidikan Islam ada dua, yaitu kurikulum iman dan Alquran. Setelah iman dan Alquran siswa yang kuat maka mereka mengakui ilmu terapan, seperti sains, ilmu sosial dan sebagainya.Education Indonesia is launching Character Education, which is education that aims to build the character of students to become civilized intellectuals. But it becomes an anomaly because in reality the students sometimes underestimate their teacher. This means that here Indonesia Education has not found the right formula for this concept. Different from the concept of Islamic Education, where Islamic Education is more comprehensive in shaping the character of students, namely through strengthening the spirit of their faith and adab. In other words, in the historical literature of the Islamic Education curriculum, there are two, namely the Curriculum of Faith and the Koran. After Faith and Al-Quran strong students then they recognize applied sciences, such as science, Social Sciences, and so forth.