Identitas Sosial Warga Huni Rusunawa

Abstract

Settlement issues oftenly found in urban areas nowadays is insufficient land for sheltering people as the result of the rapid growth of urban population. Modest rental apartment (rusunawa) is considered solution to meet the high demand of decent housing for middle and low income communities. This research aims to understand the overview of social identities of those who are living in rusunawa using several data collection techniques such as observation, interviews, and focus group discussions. Fifteen informants, who has been residing in rusunawa for at least 3 years, participated in this study. This study showed that residents consider rusunawa as a temporary shelter. This identity gave them a prominent cultural concept namely individualism, with some indicators such as less involvement in reseidents’ activities, less sense of caring to their environment and safety, and less sense of pride as residents of rusunawa.Permasalahan permukiman yang sering dijumpai di perkotaan saat ini adalah berkurangnya lahan untuk digunakan sebagai tempat tinggal akibat dari pesatnya pertumbuhan penduduk di perkotaan. Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dianggap mampu untuk memberikan solusi tingginya kebutuhan hunian yang layak bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Penelitian ini mencoba untuk memahami gambaran identitas sosial warga yang tinggal di rusunawa dengan teknik observasi, wawancara, dan diskusi kelompok terarah. Informan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang yang meliputi warga huni yang telah tinggal di rusunawa selama satu periode tinggal (3 tahun). Hasil penelitian ini memperlihatkan warga huni menilai rusunawa sebagai rumah singgah. Pemberian identitas rumah singgah ini memunculkan konsep budaya individualisme yang menonjol. Budaya individualisme ini ditandai dengan keterlibatan warga huni yang masih sedikit pada setiap kegiatan rusunawa, rasa peduli memelihara kebersihan dan keamanan rusunawa yang masih kurang serta kurangnya rasa bangga menjadi penghuni rusunawa.