RADIKALISME DALAM PERSFEKTIF ISLAM DAYAH DI ACEH

Abstract

Radikalisme merupakan sebuah gerakan aliran menyimpang (sesat) yang menginterpretasi teks Al-quran secara tertutup. Konflik Aswaja (Ahlussunnah Waljama’aah) atau pemikiran Islam dayah dengan salafi wahabi merupakan pertentangan melawan paham radikalisme dari Islam dayah. Dalam persfektif Islam dayah Tidak ada relevansi antara jihad dengan radikal, idiologi radikalisme diciptakan oleh golongan wahabi Aceh dan tidak berkembang di kalangan Islam dayah di Aceh. Tulisan ini mengkaji mengenai perfektif Islam dayah terhadap radikalisme. Data yang ditemukan menunjukkan Islam dayah menegaskan Istilah radikalisme dan terorisme adalah samatan oleh golongan anti Islam. Islam agama yang mengajarkan cinta damai dan rukun terhadap umat beragama. Karena itu tindakan radikalisme tidak dilakukan oleh yang beragama Islam, namun dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan Islam, selain itu radikalisme juga merupakan ciptaan atau peranakkan oleh sekelompok kepentingan yang ingin mengkotak-kotakkan Islam, bunuh diri tidak ada dalam Islam, bunuh diri adalah paham sesat yang memamfaatkan kebodohan masyarakat awam terhadap pengetahuan tentang Agama. Kebanyakan terikontamidasi dengan pemahaman sesat dalam pergerakan mengatasnamakan jihad. buktinya pergerakan Jama’ah Islamiyah Indonesia yang berkembang di Aceh tahun 2010. Tidak ada ulama Aceh terlibat ketika itu, sebaliknya para ulama mengeluarkan fatwa dan sepakat untuk menolak kehadiran kelompok yang dianggap sesat dan menyimpang di Aceh.