Peningkatan Motivasi Belajar Menggunakan Contextual Teaching and Learning di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Raudhatul Mujawwidin Tebo
Abstract
This research was motivated by the low motivation to learn students in class II MIS Raudhatul Mujawwidin on moral subjects. The purpose of this study is to analyze the increase in student motivation in moral subjects with the CTL approach. The research approach is qualitative with the action research method through the Kemmis and Taggart model with two cycles. The results showed that: First, the level of student motivation in moral subjects with the CTL approach in the first cycle increased to 64.69% from the previous only 36.84%. This means that the use of the CTL approach is quite a solution in overcoming the low motivation of student learning, so that it remains used as an action variable for cycle II. Secondly, the level of students' motivation in the subject of morality with the CTL approach in the second cycle increased to 82.89%. Of the six indicators of student motivation to learn, only one indicator that is in the category of "moderately motivated" is the indicator of appreciation in learning. This shows that the application of the CTL approach can increase student motivation in class II MI Raudhatul Mujawwidin on the subject of the morality of the material of faith in God as evidenced from almost all indicators of student motivation to learn in the "highly motivated" category.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar siswa di kelas II MIS Raudhatul Mujawwidin pada mata pelajaran akidah akhlak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak dengan pendekatan CTL. Pendekatan penelitian yaitu kualitatif dengan metode action research melalui model Kemmis and Taggart dengan dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak dengan pendekatan CTL di siklus I meningkat menjadi 64,69% dari sebelumnya hanya 36,84%. Hal ini berarti bahwa penggunaan pendekatan CTL cukup menjadi solusi dalam mengatasi rendahnya motivasi belajar siswa, sehingga tetap dijadikan sebagai variabel tindakan untuk siklus II. Kedua, tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak dengan pendekatan CTL di siklus II meningkat menjadi 82,89%. Dari keenam indikator motivasi belajar siswa, hanya satu indikator yang berada dikategori “cukup termotivasi”, yaitu indikator penghargaan dalam belajar. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan CTL dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas II MI Raudhatul Mujawwidin pada mata pelajaran akidah akhlak materi beriman kepada Allah yang dibuktikan dari hampir semua indikator motivasi belajar siswa berada pada kategori “sangat termotivasi”.