TEORI LAACTRACT DALAM PERSAHABATAN GENERASI MILLENIAL
Abstract
Fenomena kenakalan remaja dan hubungannya dengan perilaku menyimpang menjadikan peminat dan praktisi pendidikan terus berupaya mencari alternative solusi dari persoalan ini. Hal ini penting dilakukan mengingat gejala penyebarannya sangat mengkhawatirkan terlebih diera modernisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi serta infiltirasi budaya barat yang masuk hingga ke wilayah private, hingga akhirnya generasi millennia membentuk kelompok-kelompok atau geng tertentu yang sesuai dengan kenyamanan anak, pembentukan kelompok ini tidak selamanya menimbulkan dampak positif bagi perkembangan seseorang, tetapi sebagian besar adanya kelompok-kelompok tertentu itu mengakibatkan dampak negatif bagi seseorang. Tulisan ini mengeksplorasi persoalan tersebut guna menemukan alternative solusi atas masalah tersebut. Paradigma wahyu yang dipakai dalam tulisan ini adalah QS. QS.49:13. Kajian ini menawarkan gagasan teori Laactract yang bermakna bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa serta merta melepaskan diri dari fakta sosial dimana ia berada dan dengan siapa dia berhadapan secara sosial, yang diperlukan adalah mengatur emosi dan fikiran agar tetap selalu positif terhadap segala hal. Pengaturan emosi dan sikap dapat dilakukan dengan proses pendidikan yang konstruktif melalui komunikasi yang bersifat heterogen, dalam hal ini manusia berupaya merealisasikan, mencapai dan mewujudkan apa-apa yang diinginkan (impikan) dengan berpikir secara positif, pasti akan tercapai (dapatkan)”