PERGESERAN PARADIGMA TAFSIR ALA LINGUIS: Memahami Ide Pembaruan dan Model Penafsiran M. Syahrur

Abstract

Tulisan ini mencoba mengupas salah satu dari pemahaman anak zaman tentang keilmuan Al Qur’an dan tafsir. Adalah Muhammad Syahrur ad-Dayyub yang seorang linguis dan berbasis keilmuan teknik sipil menawarkan pendekatan baru dalam memahami Al Qur’an. Ide-ide Syahrur tentang Al Qur’an yang dimuatnya dalam “Al-Kitab wa al-Qur’an : Qira’ah Mu’ashirah” ditawarkan sebagai cara pembacaan kontemporer yang paling ideal dan sesuai dengan dinamika sosial kekinian. Dalam hal ini, Syahrur menginginkan seakan-akan Al Qur’an adalah kitab suci yang baru saja diturunkan. Tawaran tersebut telah mendekonstruksi sekaligus merekonstruksi keilmuan Al Qur’an dan tafsir yang selama ini telah “dianggap” mapan. Sebagian tokoh memandang ide-ide Syahur sebagai sesuatu yang benar-benar baru sehingga perlu diapresiasi secara positif dalam wacana kreatifitas pembacaan teks-teks keagamaan. Akan tetapi tidak sedikit juga yang merespon pemikirannya dengan cibiran, bahkan hujatan.