Hambatan Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada Angkatan 2019)

Abstract

Hambatan komunikasi kerap muncul ketika terdapat perbedaan latar belakang budaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hambatan komunikasi antarbudaya yang dialami oleh mahasiswa program studi Magister Ilmu Komunikasi UGM angkatan 2019 semester ganjil. Peneliti mendapati lebih dari 25 persen mahasiswa yang berasal dari luar pulau jawa, sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana hambatan komunikasi yang mereka alami baik dengan mahasiswa lainnya maupun dengan masyarakat Yogyakarta. Peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Studi kasus dipilih karena peneliti memiliki akses khusus, di mana peneliti memungkinkan untuk berinteraksi dengan informan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Teknik analisis data menggunakan model communication barriers oleh Chaney & Martin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan mendapati beberapa hambatan dalam berkomunikasi baik di lingkungan perguruan tinggi, tempat tinggal sementara, dan beberapa tempat umum lainnya di Yogyakarta. Hambatan yang mereka temui adalah hambatan dari segi fisik, budaya, persepsi, motivasi, pengalaman, emosi, bahasa, non-verbal, dan kompetisi. Saran dari penelitian ini untuk penelitian kedepan adalah, perlunya memahami pola akulturasi mahasiswa yang berasal dari luar daerah ketika berada di perguruan tinggi.