PEREMPUAN DALAM NOVEL KHADIJAH: KETIKA RAHASIA MIM TESINGKAP KARYA SIBEL ERASLAN (ANALISIS GENDER DAN AGENSI PEREMPUAN)
Abstract
Artikel ini menjelaskan tentang kontruksi gender yang terdapat dalam novel Khadijah: Ketika Rahasia Mim Tersingkap karya Sibel Eraslan. Di dalam novel tersebut digambarkan tentang kontruksi gender pada zaman Jahiliyyah yang melekat dan memberatkan wanita. Berkebalikan dengan laki-laki, wanita dalam novel tersebut digambarkan sebagai sosok yang terdiskriminasi. Namun, dalam keadaan tersebut Khadijah hadir sebagai sosok agen perubahan yang memberikan warna baru dan kehidupan yang lebih baik serta berkebasan bagi wanita. Maka, secara lebih spesifik artikel ini akan menjelaskan bagaimana bentuk diskriminasi terhadap wanita yang digambarkan dalam novel tersebut, dan apa akar permasalahannya, serta bagaimana Khadijah sebagai agensi perempuan yang digambarkan dalam novel tersebut, yang dianalisis menggunakan perspektif gender dan teori agensi perempuan. Adapun hasil dari artikel ini yaitu terdapat 4 (empat) diskriminasi terhadap wanita: pertama, laki-laki superior wanita inferior: bentuk diskriminasi gender ‘subordinasi’ dan akar permasalahannya ‘sistem kelas’. Kedua, perempuan budak: bentuk diskriminasi ‘gender kekerasan’ dan akar permasalahannya ‘kultur budaya dan ideology patriakal’. Ketiga dan keempat, kebebasan berpendapat hanya milik laki-laki dan perempuan lemah laki-laki kuat: bentuk diskriminasi gender ‘stereotipe’ dan akar permasalahannya ‘budaya dan ideologi patriakal’. Adapun Khadijah sebagai agent of change– Khadijah hadir sebagai perempuan yang berpikiran maju dan memposisikan diri sebagai perempuan yang berkedudukan tinggi di masyarakat sehingga perlahan-lahan ia mampu mematahkan ideologi patriakal yang berkembang.Kata Kunci: Agensi Perempuan, Kontruksi Gender, Novel Khadijah: Ketika Rahasia Mim Tersingkap, Perspekstif Gender