DARI PADI KE KARET : STUDI KASUS KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI TRANSMIGRAN ASAL JAWA DI DESA NUSATUNGGAL KECAMATAN OGAN KOMERING ULU (OKU) TIMUR PROVINSI SUMATERA SELATAN
Abstract
Pada awalnya Desa Nusa Tunggal adalah desa transmigran asal Jawa, terutama dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Ketika dibuka pertama tahun 1970-an, para petani bekerja sebagai petani padi tadah hujan. Hal ini dilakukan karena sampai sekarang daerah ini tidak ada saluran irigasi, sehingga tanaman padi yang cocok adalah padi gaga (tanaman padi tahan kering). Mengingat padi gaga hanya dapat ditanam satu tahun satu kali, yaitu pada musim hujan, maka lambat laun petani banyak yang beralih menanam karet. Beralihnya petani menanam karet dimulai tahun 1980-an. Mereka yang menanam karet tingkat ekonominya nampak lebih baik dibandingkan dengan petani yang masihbertahan menaman padi kering (gaga). Sampai tahun 1990-an petani karet terus bertambah seiring dengan berkurangnya petani padi tadah hujan. Pergeseran penanaman padi tadah hujan ke tanaman karet terus berlangsung semakin intensif, sehingga sampai tahun 2012 seluruh petani di Desa Nusa Tunggal sudah bertanam karet, sehingga tidak ada lagi yang menanam padi tadah hujan. Adapun alasan mereka beralih menjadi petani karet, secara ekonomi lebih menguntungkan dibandingkan menanampadi tadah hujan yang hanya ditanam setahun sekali. Jika padi gaga hanya panen sekali dalam setahun, maka tanaman karet dapat menghasilkan getah yang siap jual dalam waktu dua minggu sekali, sehingga tiap dua minggu sekali mereka dapat uang hasil penyadapan karet. Selama masa enam tahun itu petani karet dapat menanam sayur mayur di sela-sela tanaman karet dan beternak sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari