SYEKH ABDULLAH RAQI: ORANG MINAGKABAU PENYEBAR ISLAM DI PALU PADA ABAD XVII
Abstract
Abstrak Studi ini merupakan kajian sejarah lokal Lembah Kaili Sulawesi Tengah yang menceritakan kedatangan tokoh unik Melayu ke Sulawesi Tengah sekitar tahun 1650. Perahu yang di tumpanginya berlayar tepatnya di “Karampe” (bahas Kaili terdampar) yang terletak dimuara Teluk Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metodologi sejarah melalui empat langkah pokok metode sejarah, yakni: (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) Interpretasi, dan (4) historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Abdullah Raqi adalah salah satu dari sekian banyak penyiar agama Islam yang nyaris dilupakan, padahal keberadaan Abdullah Raqi sebagai penyiar Islam di Palu Sulawesi Tengah diperkuat oleh beberapa peninggalan sejarah sebagai bukti bahwa beliau penyebar Islam pertama. Islamisasi di Sulawesi Tengah terjadi dalam tiga tahapan utama sejak masuk dan berkembangnya, yakni mitologis, ideologis, dan ilmu pengetahuan. AbstractThis study is a study of the local history of the Central Sulawesi Kaili Valley which tells of the arrival of a unique Malay figure to Central Sulawesi around 1650. The boat in which he sailed sails precisely in “Karampe” (discussing Kaili stranded) which is located in the Gulf Bay of Central Sulawesi Province. This research uses historical methodology through four main steps of historical method, namely: (1) heuristics, (2) source criticism, (3) interpretation, and (4) historiography. The results of this study indicate that Abdullah Raqi is one of the many publishers of Islam that is almost forgotten, even though the existence of Abdullah Raqi as an Islamic broadcaster in Palu, Central Sulawesi is reinforced by some historical relics as proof that he was the first propagator of Islam. Islamization in Central Sulawesi took place in three main stages since its entry and development, namely mythological, ideological, and scientific.