MAIRIAK : Tradisi Masa Panen Padi di Minangkabau
Abstract
Mairiak merupakan aktifitas memisahkan bulir padi dari tangkainya dengan menggunakan kaki (manusia). Mairiak ini menjadi cara yang lazim dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dahulunya, ketika memanen padi disawahnya dan dikerjakan secara bersama kerabat. Setiap orang berkewajiban membantu ketika salah satu keluarganya punya hajat mairiak, dan begitupun ketika dia punya hajat yang sama, keluarga itu akan ikut berpartisipasi. Hal itu menunjukkan bahwa tradisi mairiak padamasyarakat Minangkabau pada hakikatnya tidak semata-mata aktifitas bersama ketika memanen padi, tetapi juga mengandung kesetiakawanan sosial dalam masyarakat Minangkabau, karena semakin mendekatkan hubungan sosial dalam suatu kerabat dan masyarakat sekitartnya. Kajian/penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang keberadaan tradisi mairiak pada masyarakat Minangkabau dan fungsi sosial budaya yang dikandungnya. Kajian tentang tradisi mairiak ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, yang biasa dilakukan dalam penelitian kebudayaan (antropologis). Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui studi kepustakaan (literature), wawancara(interview) dan pengamatan (observation). Dari pengkajian itu, diketahui bahwa tradisi mairiak telah mewarnai kehidupan sosial masyarakat Minangkabau sejak dahulu dan menjadi tradisi khas masyarakatMinangkabau pada masa panen padi. Pada hakikatnya, kebersamaan atau kesetiakawanan sosial itu tidak saja pada masa panen melainkan juga ketika mulai “kesawah” yang dibantu oleh kaum kerabat. Hanya saja, tradisi ini mulai ditinggalkan ketika digalakkannya modernisasi di bidang pertanian oleh pemerintah pada dekade 1980-an, bahkan sekarang tidak diketahui lagi oleh generasi muda Minangkabau. Tradisi mairiak sebagai aktifitas budaya masyarakat Minangkabau ketika masa panen padi telah menjadi kenangan masa lampau bahwa orang Minangkabau dahulu punya tradisi memanen padi yang juga menjadi wahana perkuatan hubungan social ditengah masyarakatnya. Dapat dikatakan, tradisi mairiakmerupakan cerminan adanya pertukaran sosial dalam kehidupan masyarakat Minangkabau sejak dahulu.