KONSTRUKSI MITOS ILUMINATI PADA MASJID AL-SAFAR (Analisis Semiotika Roland Barthes)
Abstract
Secara umum, struktur arsitektur masjid tidak memperlihatkan keseragaman. Nilai lokalitas atau kedaerahan dan pra-islam memberi pengaruh pada beberapa arsitektur masjid tua di Indonesia. Dewasa ini, arsitektur masjid lebih berkembang dengan pola desain yang lebih modern dan unik, sepeti masjid al-Safar. Arsitekturnya yang menyerupai segitiga sebagai konsekuensi desainya yang mengadopsi konsep folding. Tuduhan atau tafsiran arsitektur masjid al-Safar yang tidak islami karena menyerupai objek sakral dari umat Yahadi, yaitu iluminati atau segitiga adalah mitos. Dalam sejarah manusia, benda fisik yang bermakna simbolis atau Yang Sakral dipengaruhi pengalaman hidup atau realitas subyektif manusia. Dua objek simbolis ini, memiliki sejarahnya masing-masing dan diference.Kata Kunci: Aristektur masjid, Masjid Al-Safar, Mitos, SimbolisGenerally, the mosque’s architectural structure does not show uniformity. The locality or provincial and pre-Islamic value gave architecture influence to some ancient mosques in Indonesia. Recently, the mosque’s architecture is well-developed with modern and unique design pattern, such as Al-Safar mosque. Its architecture resembled triangle as its adopted design by folded concept. Accusation or interpretation of Al-Safar mosque which doesn’t represent Islam, whereas its represent the sacred object of Jewish adherent, which is illuminati or triangle is a myth. In human history, this physical object symbolically related or the Most Sacred affected by life experience or subjective human reality. These two symbols, have their own differences and history.Keywords: Mosque Architecture, Al-Safar Mosque, Myth, Symbolic