JEJAK DAKWAH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) MEMASUKI MUHAMMADIYAH: Mencermati Kasus di Yogyakarta sebagai Fenomena Politik Dakwah
Abstract
Sebagai kelompok yang memiliki struktur, anggota, mekanisme organisasi serta fungsi-fungsi politik dan sosial keagamaan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) maupun Muhammadiyah membawa kepentingan misi dan dakwah masing-masing. PKS sebagai partai politik, fungsi-fungsi politik di antaranya berupa artikulasi kepentingan, sosialisasi politik, dan rekrutmen politik. Dibandingkan dengan Muhammadiyah sebagai organisasi sosial keagamaan, fungsi-fungsi politik Muhammadiyah muncul sebagai bentuk respon terhadap kondisi perpolitikan yang tengah terjadi, sebagai bentuk arahan, pengelolaan, secara struktural organisasional terhadap anggota, amal usaha yang dimiliki serta jamaah Muhammadiyah. Dalam ranah politik keduanya berbeda. Dalam ranah dakwah keduanya berhimpitan. Belakangan politik dakwah melalui kelompok Tarbiyah-PKS memasuki Muhammadiyah seperti kasus yang terjadi di Yogyakarta. Topik bahasan tulisan ini akan mencermati dakwah kelompok Tarbiyah- PKS yang merangsek masuk ke dalam Muhammadiyah. Kasus yang terjadi dipahami sebagai gambaran dari fenomena politik dakwah PKS.Kata Kunci: Politik Dakwah, Tarbiyah-PKS, MuhammadiyahAs a group that has a structure, members, organizational mechanism and religious political and social functions, the Partai Keadilan Sejahtera (PKS) and Muhammadiyah carry their respective mission and missionary interests. PKS as a political party, political functions include the articulation of interests, political socialization, and political recruitment. Compared to Muhammadiyah as a religious social organization, Muhammadiyah’s political functions emerged as a form of response to the political conditions that were happening, as a form of direction, management, structurally organizational towards members, business charities owned and congregations of Muhammadiyah. In the political sphere they are different. In the realm of da’wah both coincide. Later the propaganda politics through the Tarbiyah-PKS group entered Muhammadiyah as was the case in Yogyakarta. The topic of this article will look at the da’wah mission of the Tarbiyah-PKS group that pushed into Muhammadiyah. The case that occurred was understood as a picture of the political phenomenon of PKS propaganda.Keywords: Political Da’wah, Tarbiyah-PKS, Muhammadiyah