MENIKAHKAN KELUARGA BESAR: Konstruksi Relasi Sosial dalam Ritual Aruno Lahitolo Mananol

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisa bentuk ritual pernikahan adat Aruno Lahitolo Mananol di Negeri Amahai, Maluku yang menentukan hubungan sosial dan integrasi budaya. Ritual pernikahan berfungsi sebagai mekanisme sosial untuk mengintegrasi pengantin perempuan ke dalam keluarga besar pengantin laki-laki. Lebih dari itu, ritual aruno lahitolo mananol mengikat secara sosial keluarga besar kedua pengantin. Berdasarkan teori The Rites of Passage Vaan Gennep (1960) penelitian ini melihat ritual pernikahan sebagai transisi dari satu tahapan ke tahapan kehidupan yang lain. Tahapan pernikahan adalah penyatuan pengantin perempuan ke dalam keluarga besar baru. Penelitian ini juga dipengaruhi oleh teori identitas sosial dari perspektif sosiologi karya Steph Lawler (2014) yang berfungsi sebagai titik berangkat untuk memahami integrasi sosial dari dua klan. Data artikel ini diperoleh dari penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitativ melalui wawancara dan observasi peneliti. Artikel ini berkesimpulan bahwa ritual aruno lahitolo mananol menciptakan perasaan terikat pada keluarga atau orang basudara (dibaca: bersaudara) yang melampaui ikatan keluarga biologis sebagai pusat dari integrasi sosial di Negeri Amahai dan Maluku secara umum.Kata kunci: Ritual Pernikahan Adat, Kekeluargaan, Integrasi SosialThis article explores forms of marriage ritual or aruno lahitolo mananol in the Village of Amahai, Maluku that construct social relationships and social integration in the area. The marriage ritual functions as social mechanism to integrate a bride to groom’ clan (mata rumah), but more than that, aruno lahitolo mananol opens avenue for the social integration for bride and groom extensive families. Based on Vaan Gennep (1960) rite of passage theory, the research perceives the marriage ritual as transition from one stage of life to another. The stage is the incorporation state as bride become the member of new clan. Steph Lawler (2014) theory on social identity from sociological perspectives functions as the milestone to understand the social integration of two clans. Data of this article come out from a field research employing qualitative method through interview, and participant observation. The article concludes that ritual of aruno lahitolo mananol creates the sense of kinship (orang basudara) beyond biological siblinghood that central to social integration the village of Amahai and Maluku in general.Keywords: Adat Marriage Ritual, Kinship, Social Integration.