HARMONI SOSIAL SUNNI DAN SYI’AH DI DUKUH CANDI DESA BANJARAN JEPARA: SEBUAH PENDEKATAN FUNGSIONALISME STRUKTURAL

Abstract

This research takes objective of social life of two different religiouseness ideologies in Islam, those are Sunni and Syi’ah which in Candi, banjaran village. The research applies quantitative method by collecting data with technical observation. It is interview and documentary. Theory applied as approach is structural fungtionalism. So, reality of the connection between Sunni and Syi’ah that run harmonically in Candi, can be referred to aspect of their social valuesand contribution of institution inside.Social harmony connection between Sunni-Syi’ah in Candi is formed by traditional values that prevail and have a vital role of  public figures, which all this supported by all socuety elements. By considerating to a long-internaized norms in society, every part of society effort to maintyain the norms and values they have strongly as a manifestation of harmony in society. A role of public figure also supports to strengthen that condition, and society itself interacts each other to apply values consist of social values of religion, soico-cultural and mutual cooperation. Harmony in religious pluralism, flows by practice of silaturahmi betwen religious figure and society, through religious education with the purpose to support self awareness in society toward te defferenceKeywords: Social Harmony, Social Values, Role AbstrakPenelitian ini mengambil sasaran kehidupan sosial dua aliran kegamaan dalam Islam, yaitu: Sunni dan Syi’ah yang ada di dukuh Candi desa Banjaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang digunakan sebagai pendekatan adalah fungsionalisme-struktural. Sehingga potret hubungan antara Sunni dan Syi’ah yang berjalan secara harmonis di Dukuh Candi, dilihat dari aspek nilai-nilai sosialnya dan peran serta institusi sosial di dalamnya.Harmoni sosial hubungan antara Sunni-Syi’ah di Dukuh Candi, dibentuk oleh nilai-nilai tradisional yang berlaku serta peran vital tokoh-tokoh masyarakat, yang semua itu didukung penuh oleh semua elemen masyarakat. Dengan mempertimbangkan pada norma-norma yang telah lama terinternalisir di kalangan masyarakat, maka anggota masyarakat berupaya dalam mempertahankan norma dan nilai yang dimilikinya dengan kuat sebagai manifestasi rasa harmoni dalam masyarakat. Peran tokoh masyarakat turut mengukuhkan kondisi tersebut, dan masyarakat sendiri saling berinteraksi untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang terdiri dari: nilai sosial keagamaan, sosial budaya dan gotong royong. Harmoni dalam pluralisme keberagamaan yang ada, berjalan dengan praktik silaturahmi antar tokoh kegamaan dan masyarakat, yaitu melalui pendidikan keagamaan dengan tujuan menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat terhadap perbedaan yang ada.Kata Kunci: harmoni sosial, nilai-nilai sosial, peran.