Prespektif Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Dalam Pendidikan Karakter Dan Kaitannya Dengan Pendidikan Islam
Abstract
Abstrak: Artikel ini membahas pendidikan karakter dalam perspektif Ki Hadjar Dewantara yang merupakan Bapak Pendidikan Nasional, dan kaitannya dengan pendidikan Islam. Di dalam pembangunan karakter yang dipentingkan adalah keikhlasan, kejujuran, jiwa kemanusiaan yang tinggi, sesuainya kata dengan perbuatan, prestasi kerja, kedisiplinan, jiwa dedikasi dan selalu berorientasi kepada hari depan dan pembaharuan. Pembinaan karakter akhlaq-ul kari>mah harus ditanamkan kepada seluruh lapisan dan tingkatan masyarakat, mulai dari tingkat atas sampai ke lapisan bawah. Lapisan atas itu kemudian memberikan teladan yang baik pada masyarakat dan rakyatnya. Tetapi manakala para pemimpin memberikan contoh yang buruk, maka akan berlaku pepatah yang menyatakan, “kalau guru kencing berdiri, murid akan kencing berlari; andai kata guru kencing berdiri, niscaya murid akan kencing menari-nari.” Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, tulisan ini bermaksud mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mendasar berikut: (1) bagaimana pengertian pendidikan karakter Ki Hadjar Dewantara? (2) bagaimana pengertian pendidikan agama? (3) bagaimana kaitan pendidikan karakter Ki Hadjar Dewantara dengan pendidikan Islam? Uraian dari jawaban yang dimaksud akan menunjukkan secara gamblang bahwa gagasan Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan karakter seiring dan sejalan dengan pendidikan Islam.Abstrak: This article discusses character education in the perspective of Ki Hadjar Dewantara who is Father of National Education, and its relation to Islamic education. What is necessary for constructing the character is sincerity, honesty, spirit of humanity, suitability of words and deeds, work performance, discipline, dedication and spirit. Character building of akhlāq-ul karīmah must be imparted to all layers and levels of society, from top to bottom layer. Then, the top layer gives good examples to the society and its people. When the leaders have bad examples, so there is a strong and deep words that state, “if teachers pee with standing up, students will piss with running; supposing pee standing teachers, pupils will undoubtedly pee dance.” Based on the problems mentioned above, this paper intends to find answers to the following fundamental questions: (1) how is the notion of character education of Ki Hadjar Dewantara? (2) how is the notion of religious education? (3) how is the relation between Ki Hadjar Dewantara’s character education and Islamic education? Description of the answers which are intended to indicate clearly that the Ki Hadjar Dewantara idea about character education along and in line with Islamic education.