Pengaruh Lama Kontak dan Kerapatan Tanaman Kangkung Air Dalam Mereduksi Fosfat Pada Air Larutan Deterjen Buatan
Abstract
Penggunaan deterjen per kapita bergerak sejalan dengan pertumbuhan gross domestik product (GDP) setiap tahun, artinya semakin meningkat pendapatan masyarakat , maka konsumsi deterjen juga meningkat. Bila deterjen tidak terdegradasi secara sempurna di perairan dan masuk kedalam jaringan tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh yang bersifat toksik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efisiensi tanaman kangkung dalam menurunkan kandungan fosfat pada limbah deterjen berdasarkan kerapatan dan lama kontak tanaman. Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan eksperimen semu, dengan desain penelitian yang digunakan adalah pretest – posttest design with Control Group. Populasi pada penelitian ini adalah larutan deterjen yang dibuat menggunakan air yang bersal dari Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) sebanyak 315 liter dicampurkan dengan 1.350 gr deterjen merek Daia. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 11 buah, yang terdiri dari satu sampel pretest,satu sampel kontrol dan 9 sampel perlakuan. Kandungan fosfat pada wadah pretest sebesar 65 mg/l. Efisiensi penurunan kandungan fosfat selama 9 hari yaitu menggunakan 12 individu sebesar 76,32%, 24 individu sebesar 72,38% dan 34 individu sebesar 73,11%. Pada hasil uji, didapatkan hasil p-value = 0,097 (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata penurunan kadar fosfat pada larutan pupuk sebelum dan setelah perlakuan dengan variasi kerapatan tanaman dengan variasi waktu kontak. Kata kunci: deterjen, limbah, fosfat, sampel