Penurunan Hemoglobin pada Penyakit Ginjal Kronik Setelah Hemodialisis di RSU “KH” Batu
Abstract
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kondisi irreversible dimana fungsi ginjal menurun dari waktu ke waktu. Kondisi fungsi ginjal memburuk, kemampuan untuk memproduksi erythropoietin yang memadai terganggu, sehingga terjadi anemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar Hb pre dengan post Hemodialisis pada pasien penyakit ginjal kronik di RSU “KH” Batu. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan teknik Quota Sampling. Sampel yang dipilih adalah 20 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Data diambil dengan cara melakukan pengecekkan kadar Hb secara langsung pada responden. Uji statistik menggunakan uji t-test berpasangan didapatkan nilai rerata kadar Hb pre Hemodialisis adalah 7,38 dan rerata kadar Hb post Hemodialisis adalah 7,10. Hasil uji t-test berpasangan didapatkan nilai p=0,039 (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar Hb pre dengan post Hemodialisis pada pasien penyakit ginjal kronik, dimana kadar Hb post Hemodialisis lebih rendah daripada kadar Hb pre Hemodialisis. Hal tersebut dikarenakan sejumlah kecil darah biasanya tertinggal di dalam dialiser. Hal ini dapat menjadi sumber kekurangan zat besi dari waktu ke waktu, sehingga menimbulkan anemia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang penanganan anemia pada pasien Penyakit Ginjal Kronik yang menjalani terapi Hemodialisis.