Curriculum Development of Madrasah Tahfidz-Based Pesantren

Abstract

The purpose of the research was to know deeper about the concept of Madrasah tahfidz based Pesantren with 30 chapters of tahfidz al-Qur’an system and to know how the implementation of curriculum development of madrasah tahfidz based Pesantren (school boarding) in MITQ TBS Kudus, Central Java. The research was a descriptive-qualitative with phenomenological approach with data collection techniques: in-depth interviews, non-participant observation, and documentation. The analysis of the data was by reduction, display, and provided conclusions. The results showed (1) the concept of madrasah tahfidz based pesantren in MITQ TB Kudus, Central Java emphasized on the time allocation of tahfidz al-Qur’an with more portion such as 48 hours per week to reach tahfidz al-Qur'an 30 chapters, and (2) curriculum development of madrasah tahfidz  based Pesantren (school boarding) in TBS MITQ Kudus, Central Java included: diagnosis of needs, development of education purposes, curriculum of KTSP, curriculumof  Religion Ministry and the local curriculum (pesantren), learning experiences, and the development of curriculum evaluation.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai konsep madrasah  tahfidz berbasis pesantren dengan sistem tahfidz al-Qur’an 30 juz serta mengetahui bagaimana pelaksanaan pengembangan kurikulum madrasah tahfidz berbasis pesantren di MITQ TBS Kudus Jawa Tengah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan teknik pengumpulan data: wawancara mendalam, observasi non partisipan, dan dokumentasi. Analisis data melalui reduksi, display, dan memberikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) konsep madrasah tahfidz berbasis pesantren di MITQ TBS Kudus Jawa Tengah menekankan pada alokasi waktu tahfidz al-Qur’an dengan porsi lebih yaitu 48 jam perminggu untuk mencapai tahfidz al-Qur’an 30 juz, dan (2) pengembangan kurikulum madrasah tahfidz berbasis pesantren di MITQ TBS Kudus Jawa Tengah meliputi: diagnosis kebutuhan, pengembangan tujuan pendidikan, kurikulum KTSP, kurikulum Kementerian Agama dan kurikulum muatan lokal (pesantren), pengalaman belajar, dan pengembangan evaluasi kurikulum.