POLA APOLOGETIKA KONTEKSTUAL UNTUK MEMBERITAKAN KABAR BAIK KEPADA SUKU JAWA WONG CILIK

Abstract

Allah mengasihi dan menghendaki semua manusia berdosa diselamatkan, termasuk suku Jawa Wong cilik yang memiliki orientasi keagamaan animisme. Rasul Paulus sudah memberikan contoh apologetika kontekstual kepada masyarakat Atena yang animistik dalam teks Kisah Para Rasul 17:16-34.  Artinya ada prinsip-prinsip apologetika kontekstual dari teks ini yang dapat direlevansikan dalam pemberitaan Kabar Baik dalam konteks suku Jawa Wong Cilik.  Permasalahan penelitian yaitu bagaimana pola apologetika kontekstual untuk memberitakan Kabar Baik kepada suku Jawa Wong Cilik yang memiliki orientasi keagamaan animisme? Tujuan penelitian yaitu untuk menemukan pola apologetika kontekstual untuk memberitakan Kabar Baik kepada suku Jawa Wong Cilik.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode hermeneutika/ eksegesa terhadak teks Alkitab dan studi literatur.  Hasil penelitian berupa suatu “Pola Apologetika Kontekstual ‘7 Prinsip Rohani’ untuk memberitakan Kabar Baik kepada suku Jawa Wong Cilik”. ‘Tujuh Prinsip Rohani harus digunakan secara holistik, sistematis dan integratif.