Penerapan Metodologi Penafsiran Al-Qur’an dalam Dakwah

Abstract

Tidak diragui lagi bahwa turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Allah swt yaitu jibrail, dan kemudian disebarkan kepada manusia dengan tujuan panduan dan rujukan mereka. Adapun kalam suci itu memacukan kearah supaya di lakukan kajian di dalamnya dengan metode yang sesuai. Ini di sebabkan karena untuk mengelakkan berlakunya salah makna baik dari konteks ayat ataupun maknanya. Kerana kalam suci tersebut sifatnya adalah global yang mana ia memerlukan kepada penjelasan yang detail terhadap sesuatu makna yang terkandung di dalamnya. Maka lahirnya usaha untuk memahaminya. Yang mana ia merupakan berberapa aspek dalam metode penafsiran yang mana ianya terdiri daripada metode ijmali, medote tahlili, metode muqaran dan juga metode maudhui. Adapun persyaratan dalam menjadi mufasir yang terdiri daripada lima belas syarat untuk menjadi mufassir dan untuk menjadi da’I adalah lapan syarat. Apabila persyaratan dipenuhi, maka lengkaplah karekter seorang imuwan dalam bidang agama.